Skandal Bilyet Deposito Palsu di Bank bjb Kuningan: Dugaan Penggelapan Dana Nasabah Prioritas Capai Belasan Miliar

Avatar photo

Porosmedia.com, Kuningan, 26 Juli 2025 – Dunia perbankan di Jawa Barat kembali diguncang oleh dugaan praktik kejahatan keuangan yang melibatkan oknum internal bank. Sorotan kini tertuju pada Bank bjb Cabang Kuningan, menyusul dugaan kasus penggelapan dana nasabah prioritas yang nilainya ditaksir menembus belasan miliar rupiah. Perkara ini menambah daftar panjang persoalan serupa di lingkungan bank milik pemerintah daerah ini, setelah sebelumnya kasus serupa mencuat di Cabang Soreang dengan kerugian sebesar Rp 2,1 miliar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim investigasi, besaran kerugian dari kasus di Kuningan bisa jauh melampaui angka yang beredar. Sumber internal menyebut bahwa praktik ini berlangsung cukup lama, dengan modus yang dirancang rapi dan menyasar nasabah kelas premium.

Modus Canggih: Bilyet Fiktif dan Transaksi “Luar Loket”

Skema yang digunakan dalam dugaan kejahatan ini tergolong kompleks. Pelaku diduga memanfaatkan celah pada sistem pelayanan nasabah prioritas, di mana proses transaksi kerap dilakukan tanpa melalui protokol formal seperti penyetoran langsung ke teller. Nasabah yang merasa telah menyimpan dana diberikan bilyet deposito—yang secara fisik tampak otentik—namun dalam realitasnya tidak tercatat dalam sistem keuangan bank.

Baca juga:  18 Agustus dan Refleksi Hari Konstitusi Nasional

Bilyet palsu ini diduga dibuat menggunakan format asli, tetapi tanpa pencatatan pada sistem perbankan internal, dan disertai tanda tangan yang dipalsukan. Dengan demikian, nasabah percaya dana mereka tersimpan aman, padahal uang tersebut tidak pernah masuk ke rekening bank, melainkan dialihkan untuk kepentingan pribadi pelaku.

Nasabah Prioritas Jadi Sasaran

Nasabah prioritas merupakan segmen yang mendapatkan perlakuan eksklusif, termasuk pelayanan langsung oleh petugas bank di luar kantor. Kemudahan ini, alih-alih menjadi nilai tambah, justru menjadi celah rawan yang dimanfaatkan oknum.

“Pelayanan yang seharusnya memberikan kenyamanan dan kepercayaan, justru disalahgunakan untuk mengelabui nasabah berprofil tinggi,” ungkap seorang sumber internal Bank bjb Cabang Kuningan yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Kultur Tertutup dan Minim Transparansi

Skandal ini sebenarnya telah menjadi buah bibir di kalangan internal bank dalam beberapa waktu terakhir. Namun, minimnya transparansi dan ketertutupan informasi dari manajemen membuat publik tak mendapat penjelasan yang memadai.

Sejumlah pihak mempertanyakan:

Kapan kasus ini pertama kali diketahui oleh jajaran manajemen Bank bjb?

Baca juga:  Terkait Kasus Korupsi BJB, Kejari Diharapkan Bersuara

Langkah apa yang sudah dilakukan terhadap pelaku dan korban?

Apakah kasus ini merupakan pola sistemik atau hanya insiden individu?

Hingga berita ini disusun, Pimpinan Cabang Bank bjb Kuningan Yonatan, Manajer Bisnis & Komersial Aulia Arif, serta Pimdiv Corsec Bank bjb Ayi Subarna belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi yang dilayangkan oleh redaksi Porosmedia.

Desakan Publik atas Transparansi dan Reformasi Internal

Kejadian ini menjadi pukulan serius bagi reputasi Bank bjb sebagai bank daerah yang seharusnya menjunjung prinsip kehati-hatian dan kepercayaan publik. Skandal serupa yang berulang memperlihatkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan internal, terutama pada segmentasi layanan prioritas.

Para pemegang saham, otoritas pengawas, serta masyarakat sipil kini menuntut langkah konkret:

Audit menyeluruh terhadap produk deposito dan transaksi prioritas;

Transparansi dalam penanganan kasus;

Tindakan hukum terhadap pelaku, serta perlindungan maksimal kepada korban.

Catatan Redaksi

Artikel ini disusun berdasarkan penelusuran berbagai sumber terpercaya yang enggan disebutkan identitasnya demi alasan keamanan dan kerahasiaan. Redaksi Porosmedia menekankan pentingnya transparansi, integritas, dan reformasi sistemik dalam perbankan, khususnya lembaga milik daerah, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem keuangan yang sehat dan berkeadilan.

Baca juga:  Pengungkapan Skandal Korupsi BJB di Kejari Kota Bandung Mendadak Mandek, Ada Apa?

Porosmedia.com akan terus mengawal kasus ini, membuka ruang bagi whistleblower, serta memberikan panggung bagi kebenaran dan perlindungan terhadap publik.