Ribuan Pelari Ramaikan Dusun Bambu Trail Run 2025: Perpaduan Olahraga, Alam, dan Wisata Keluarga

Avatar photo

Porosmedia.com, Kab. Bandung Barat – Lebih dari 1.000 pelari dari berbagai daerah hingga mancanegara memadati kawasan wisata alam Dusun Bambu, Minggu (1/6/2025), dalam gelaran Dusun Bambu Trail Run 2025. Ajang lari lintas alam ini berlangsung meriah dan sarat semangat sportivitas, memadukan adrenalin olahraga dengan keindahan lanskap alam Bandung Barat.

Tahun ini, lomba terbagi ke dalam dua kategori utama: 10K Trail Run untuk kelas kompetitif dan 2K Family Fun Run untuk kategori rekreasional. Sejak pagi, antusiasme peserta terlihat menggelora saat Kapolres Cimahi, AKBP Niko Nurallah Adi Putra, bersama Komisaris Dusun Bambu, Kevin Soenaryo, secara simbolis mengibarkan bendera start.

Jalur sepanjang 10 kilometer yang disiapkan panitia tidak main-main. Para pelari menaklukkan tanjakan curam, jalur licin di sekitar air terjun, hingga sungai dan hutan pinus. Hasilnya, Nurdin Lahaya tampil sebagai juara pertama di kategori Open Male 10K, disusul oleh Frengki Sihombing, Rudi Febriade, dan Dikki Abdul Majid.

Di kategori Open Female, posisi teratas diraih oleh Melda Cantika, disusul Syahidah Rohiyani dan Jingga Salimul Aqidah. Adapun di kelas Master Male, podium juara diisi oleh Rully Sutiwan, Kasmana, dan Arief Wismoyono. Sementara itu, kelas Master Female dimenangkan oleh Sinta Wanti, diikuti Imas Sari, Anggi, dan Iin Yulianti.

Baca juga:  Condet punya banyak Cerita

General Manager Dusun Bambu, Ari Hermanto, menegaskan bahwa event ini merupakan bagian dari upaya mendorong sport tourism di kawasan Bandung Barat.

“Kami melihat tren olahraga luar ruang seperti trail running sedang naik daun. Dusun Bambu memiliki keunggulan geografis yang memungkinkan para pelari mendapatkan pengalaman yang benar-benar berbeda—berlari di tengah hutan, kebun teh, menyusuri sungai, hingga menembus pegunungan,” ujarnya kepada awak media.

Lebih jauh, Ari menyampaikan bahwa gelaran ini tidak hanya sebatas ajang kompetisi, melainkan juga memiliki misi edukasi dan konservasi lingkungan.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya aktivitas fisik yang terintegrasi dengan pelestarian alam. Trail running adalah olahraga yang tidak merusak lingkungan, justru membangun koneksi manusia dengan alam,” tambahnya.

Perhatian dari Pelari Internasional

Yang mengejutkan, dari total 780 peserta, delapan di antaranya berasal dari luar negeri—yakni India dan Kazakhstan. Mereka mengikuti lomba dengan menggunakan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS).

Ketua Panitia Pelaksana, Billy Berliansyah, menyebut bahwa panitia tidak menyangka event ini dapat menjangkau peserta internasional.

Baca juga:  Inilah Musisi Muda Pengisi acara di Launching Album#2 Mukti Mukti

“Ini jadi pelajaran penting bagi kami untuk lebih siap di tahun-tahun mendatang. Ke depan, event ini harus lebih profesional lagi karena kini sudah menarik atensi pelari dari luar negeri,” ungkap Billy.

Billy juga menjelaskan, total peserta terbagi dalam lima kategori lomba: Open Male, Open Female, Master Male, Master Female, dan Family Run. Kategori Family menyasar peserta keluarga dengan rute dua kilometer yang bersahabat namun tetap menyuguhkan lanskap alam yang menawan.

Selain sensasi medan alam yang menantang, peserta juga mendapatkan beragam fasilitas seperti jersey eksklusif, BIB number, tas, piagam, tiket masuk Dusun Bambu, hingga kesempatan meraih grand prize satu unit sepeda motor dan total hadiah Rp 32 juta. Grand prize akhirnya dimenangkan oleh Rona Gunawan, pelari asal Cikole.

Dengan kesuksesan gelaran tahun ini, manajemen Dusun Bambu berkomitmen menjadikan Dusun Bambu Trail Run sebagai event tahunan, sebagai bagian dari strategi promosi pariwisata berbasis olahraga yang berkelanjutan.

“Kami ingin Dusun Bambu Trail Run menjadi magnet sport tourism yang tak hanya menghadirkan kompetisi, tetapi juga kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian alam melalui aktivitas positif,” pungkas Ari Hermanto.