Porosmedia.com, Karawang – Kuasa Hukum Almarhumah Cicih Bin Itang (16) menyayangkan pemerintah daerah (Pemda) kabupaten Karawang seperti tidak memperhatikan kasus yang menimpa kliennya.
Cicih bin Itang merupakan warga desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang yang loncat dari lantai 5 rumah majikannya di Karawaci kota Tanggerang.
Akibat luka yang dideritanya membuat Cicih menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Rabu (05/06/24) setelah mendapatkan perawatan selama 8 hari di ruang ICU RSUD Kota Tangerang.
Alek mengatakan Kasus yang menimpa kliennya menjadi perhatian serius pemerintah kota Tanggerang, bahkan Kapolresta kota Tangerang langsung turun tangan, selain itu Sekda Kota Tangerang dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turun langsung melihat kondisi Cicih di rumah sakit.
“Saya salut sama pemerintah di kota Tangerang. Pak Kapolrestanya nunggu dari pagi sampai sore di kamar jenazah. Sekdanya nyampe, kepala dinas kesehatannya datang, apalagi kepala dinas sosialnya datang. Saya jadi malu,” kata Alek kepada wartawan, Sabtu (09/06/24).
Bahkan kata Alek, pemerintah kota Tanggerang membiayai kebutuhan kliennya selama di rumah sakit muai dari biaya perawatan, Tranformasi, bahkan menjamin kebutuhan keluarga Cicih selama di rumah sakit.
Biaya satu Minggu di rumah sakit di ruang ICU entah berapa puluh juta itu ditanggung oleh Pemkot Tangerang, enggak ada dari kita. Mulai dari ambulan semua perjalanan bahkan oleh Kapolresta Tangerang itu dikawal oleh patwal dari Tangerang sampai ke rumah duka di Tirtajaya,” ungkapnya.
Namun berbeda dengan pemerintah daerah kabupaten Karawang, walaupun Ia sudah memberikan informasi soal kasus yang menimpa kliennya ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) kabupaten Karawang ke Pemda melalui Kesra sudah diberitahu namun sepertinya kurang respon
“Yang saya sayangkan kenapa dinas sama sekali enggak ada perhatiannya . Dinas tenaga kerja sudah saya laporkan, kemudian ke Pemda juga lewat kesra sudah kita laporkan tapi tak ada,” tuturnya.
“Yang ada perhatiannya cuma kepolisian Polsek Tirtajaya waktu itu ikut ngawal menjemput walaupun di Karawang enggak di sana,” kata Alek
Alek menjelaskan bahwa kasus yang menimpa kliennya menjadi perhatian nasional bahkan menjadi sorotan media nasional dan media lokal. Mestinya kata dia mestinya Pemda Karawang cepat tanggap apa yang menimpa kliennya
“Inikan kasus jadi kasus nasional makanya diliput oleh semua media masa termasuk media lokal. Bukan berarti kita membuat suatu kegiatan merespon sebuah peristiwa itu oleh karena disorot oleh media tetapi tugas dan kewajiban. Begitu ada informasi cepat tanggap berikan layanan,” jelasnya
Bahkan Alek, dari informasi yang diperoleh tidak ada satupun perwakilan dari Disnakertrans Kabupaten Karawang dan dinas Sosial datang ke rumah duka pada saat pemakaman
“Minimal pagituh ada lah dinas sosial dan dinas tenaga kerja yang hadir pada saat pemakaman, tapi informasi saya tanyakan kepada keluarga maupun kepala desa tidak ada sama sekali,” kata Alek.
“Hal-hal seperti ini menjadi pembelajaran bagi dinas-dinas terkait di Kabupaten Karawang bahwa respon itu wajib adanya karena menyangkut nyawa manusia dan indentitas serta Marwahnya orang Karawang” tuturnya
Yang pertama dinas tenaga kerja sudah kecolongan sampai ada warganya yang jadi korban perdagangan orang anak dibawah umur ini sebuah tamparan sejauh mana dinas tenaga kerja mampu menyerap minimal informasi dari bawah-bawah di setiap desa itu ternyata banyak tenaga kerja yang memang sama sekali tidak terdaftar ataupun pernah bersentuhan langsung dengan Disnaker mereka mencari kerja dengan kemampuannya sendiri yang pada akhirnya memaksakan pungkasnya.
D H