Parameswara atau Megat Iskandar Syah (1403-1424) Pembangunan Kerajaan Melayu Malaka

Avatar photo

Porosmedia.com — Tulisan orang Cina dan Portugis lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Di Tahun 1403 Utusan Tiongkok bernama Yin Cing bertemu dengan Raja Malaka bernama Pa-Li-Su-La. Hal ini sesuai dengan tulisan orang Portugis seperti Tome Pires (yang berada di Malaka pada Tahun 1512-1515), Barros dan putranya D’albuqerque yang menyatakan bahwa Raja Malaka yang pertama adalah Parameswara atau Permaisura.

Parameswara merupakan anak Raja PALEMBANG keturunan SYAILENDRA yang menikah dengan PUTRI MAJAPAHIT. Dalam perebutan kekuasaan di Majapahit di Tahun 1401, ia melarikan diri ke Singapura (Temasik) yang saat itu berada di bawah pemimpin bernama Temagi dan berhasil ditaklukkan oleh Siam.

Parameswara telah menaklukkan Singapura dari Temagi, namun di Tahun 1402 ia diusir oleh Raja Pahang atau Raja Patani yang menjadi wakil Raja Siam. Setelah mundur dari Singapura ia berangkat ke Muar dan terakhir ke Melaka yang saat itu merupakan desa kecil.

Beliaulah yang mengembangkan kota Malaka dan beliau jugalah yang menganut agama Islam tahun 1414 ketika ia berumur 72 tahun (menurut catatan Portugis).

Baca juga:  Mengenang Kang Asep, Dari Narasumber Jadi Penyiar Tetap "Renda Budaya" Radio Sonata 47 AM

Orang Cina mencatat bahwa di Tahun 1414 Raja Malaka bernama Mukansautirsha berkunjung ke Tiongkok. Nama dalam bahasa Melayu ini sebenarnya adalah Megat Iskandar Syah.

Dengan membandingkan catatan Portugis dan Cina ini, R.O. Winstedt menyimpulkan bahwa Raja pertama Melaka bernama Permaisura sebelum masuk Islam, dan Megat Iskandar Syah setelah masuk Islam.

Kesimpulan Winstedt telah diterima oleh banyak sejarawan. Parameswara meninggal tahun 1424 setelahnya.

Memerintah selama 20 tahun. Beliau menganggap Malaka sebagai sebuah desa dan meninggalkannya sebagai kota dan pusat bisnis terpenting di Selat Malaka sehingga orang Arab menyebutnya MALAKAT (tempat berkumpulnya seluruh saudagar).