Porosmedia.com, Bandung – Apresiasi terhadap Pengelolaan Keuangan Organisasi sudah banyak diberikan oleh para pengurus NPCI Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia terhadap Pengelolaan Keuangan Organisasi yang dilakukan NPCI Kota Bandung.
“Alesan detail penilaian tersebut, kami tidak tahu. yang jelas bahwa kamu di NPCI Kota Bandung selalu menerapkan keterampilan handal yang sigap, keterbukaan, kepatuhan dan menciptakan regenerasi yang solid para pengurus di setiap kepengurusan baru, ungkap Sekretaris NPCI Kota Bandung Jumono disela acara Bimtek Pengelolaan Keuangan Organisasi, Rabu (08/05) di Hotel SERELA Jl Kelenteng no 30 – 33 Kota Bandung.
Acara Bimtek yang didukung oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung dan Inspektorat Kota Bandung sangat banyak manfaatnya sambung mantan Bendahara NPCI Kota Bandung Linda Indriyani yang saat ini menjadi pengurus bidang Pemberdayaan Atlit NPCI Kota Bandung yang menuturkan dengan Bimtek ini bisa menciptakan regenerasi terhadap semua pengurus agar lebih terampil dan memahami pengelolaan keuangan dengan baik Sesuai aturan pemerintah sebagai ikatan resmi dengan NPCI Kota Bandung.
Linda juga berharap paska Bimtek ini. Para pengurus yang baru bisa merancang pembelanjaan dan pelaporan yang baik sesuai ilmu di Bimtek ini.
Sementara itu, tujuan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di NPCI Kota Bandung hal yang paling utama dalam Pengelolaan keuangan, yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang krusial. Atas dasar itu, Bimtek ini perlu disosialisasikan sekaligus direalisasikan dalam bentuk pertemuan resmi, kata Ketua NPCI Kota Bandung Yadi Sofyan.
Yadi mengatakan, pelaksanaan Bimtek ini akan di bagi kebeberapa sesi. Seluruh pengurus NPCI Kota Bandung terutama yang menerima DOP, pelaksanaan kepanitiaan dan pengelolaan keuanganj lainnya hadir diacara Bimtek.
“Kehadiran mereka saya harapkan ada semacam diskusi, Mereka bisa menanyakan apa yang mereka tidak pahami agar pelaporan keuangan yang diterimanya itu bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Yadi.
Peran pemerintah sendiri menurut Yadi sangat mendukung, seperti misalnya perwakilan pimpinan Dispora Kota Bandung yang hadir pada acara Bimtek. Hal ini sesuai dengan visi dan misi kepengurusan NPCI periodesasi yang sekarang, yaitu melaksanakan tata kelola keuangan yang amanah, transparan dan akuntabel.
“Salah satunya yaitu untuk meningkatkan SDM supaya ada kemampuan dan keilmuan untuk pengelolaan keuangan. Disisi lain anggaran Dana Operasional Pembinaan (DOP) pun sudah didistribusikan kecuali untuk pembelian barang,” ungkap Yadi.
Menurut Yadi pembelian barang belum dilakukan karena masih menunggu peraturan yang ada agar semuanya berlangsung transparan. Intinya, yang bisa kita kelola akan dikelola. Seandainya perlu pihak ketiga, hal inipun akan dilakukan.
“Untuk pembelian barang akan dilakukan dalam waktu dekat setelah peraturan dari Pak Kabid ada, kemudian setelah tim kita susun, tentu pembelian barang akan segera dilakukan,” tegasnya
Di era kepengurusannya, Yadi mengatakan, NPCI Kota Bandung akan selalu dibawa ke arah yang lebih baik. Yadi menilai di era kepengurusan NPCI sebelumnya yang dikendalikan Adik Fachroji, NPCI Kota Bandung telah berkembang dan maju.
“Kita apresiasi hal itu. Kita ambil yang baiknya seraya tetap menjadi tali silaturahmi dengan baik. Pak Adik dalam penilaian saya telah membawa kemajuan di tubuh NPCI Kota Bandung,” ujar Yadi.
Menyangkut kondisi atlet NPCI Kota Bandung menjelang Peparnas 2024, Yadi menargetkan atlet kota Bandung bisa memberi kontribusi sekitar 30 atau 40 persen untuk kekuatan kontingen Jabar di ajang Peparnas. Mereka tampil di 6 cabor.
Sementara itu Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kota Bandung, Komarudin, S.Sos MAp yang datang mewakili Kadispora sekaligus membuka acara, mengatakan Bimtek sudah menjadi agenda organisasi. Untuk itulah pihaknya mendukung. Secara teknis diagenda Bimtek itu akan dijelaskan masalah pengelolaan keungan. Artinya, seluruh pengajuan anggarakan diperiksa dulu, termasuk diodalamnya perjanjian hibah.
“Ini adalah kegiatan bimtek pertama di era kepengurusan NPCI Kota Bandung yang baru. Kita mencoba menyamakan persepsi, artinya dipengelolaan keuangan ini ada keterbukaan. Jangan sampai ada cabor menagih peralatan tapi di anggarannya tidak ada. Oleh karena itu dalam perencanaan itu harus melibatkan semuanya,” ujar Komarudin.
Menurutnya, laporan keuangan itu banyak persyaratannya seperti misalnya penggunaan materai, pajak, PPH. Untuk honor internal NPCI dibeaskan dari pajak. Lain halnya untuk pembelian barang, aturannya sudah ada dilingkup nasional.
Soal pelaporan penggunaan keuangan NPCI Kota Bandung, Komarudin mengatakan masih ada beberapa kekurangan. Misalnya yang sering terjadi itu soal keterlambatan. Setelah di cek ternyata belum selesai.
“Untuk hal seperti itu kita masih mengevaluasi, apakah SDM nya ataukah memang malas (mengerjakannya). Karena ada unsur kelalaian, tentu kita lakukan warning. Seperti sekarang, tahap satu pencairan . kalau belum selesai SPJ tahap satu tidak akan dicairkan pada tahap kedua,” ungkap Komarudin.
Ditempat yang sama, Inspektur Pembantu (Irban) Wilayah III Inspektorat Kota Bandung, DR. M. Anwar, M. Si mengatakan tugas utama dari inspektorat adalah memeberikan pengawasan kepada seluruh angaran se Kota Bandung yang berjumlah Rp.7,6 Triliun, termasuk didalamnya NPCI Kota Bandung.
“Di acara Bimbingan Teknik (Bimtek) Pengelolaan Keuangan Organisasi NPCI Kota Bandung Tahun 2024 kami memberikan pandangan dan pengetahuan bahwa prinsip-prinsip penggunaan anggaran itu ada, kemudian pelaporan itu ada formnya.
Intinya kita memberikan pemahaman bahwa dari perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akan diawasi inspektorat,” papar Anwar.
Soal format pelaporan itu sendiri tetap sama. Prinsip penggunaan anggaran itu fleksibel, artinya bias menyesuaikan kebutuhan. Setiap tahun sesuai dengan kondisi apa yang dibutuhkan dan akuntabel. Kemudian ada prinsp efektifitas efektif.
“Efektif itu dengan anggaran yang ada bisa menghasilkan hal yang optimal. Dan efisien menghasilkan produk yang sesuai dengan yang diharapkan. Contoh terakhir adalah akuntibility atau pertanggungjawaban dan transparansi yang bermakna bahwa semua pihak tahu penggunaannya untuk apa serta boleh melibatkan siapapun yang berhubungan denganm NPCI Kota Bandung,” ungkap Anwar.
Bimtek menurut Anwar memang harus dilakukan setiap tahun. Apalagi ada perubahan soal pengelolaan keuangan, tentu harus disampaikan. Menurutnya, orang diingatkan kadang masih lupa apalagi tidak diingatkan.
“Saya berharap lewat bimtek ini semua komponen yang menerima anggaran bisa memahami peran dan fungsi masing-masing dan mamanfaatkan uang ini sesuai dengan perencanaan dan peruntukannya untuk nantinya bisa dipertangungjawabkan.
Kemudian dengan anggaran yang ada mampu mamicu dan mamacu prestasi seoptimal mungkin,” tegas Anwar.