Porosmedia.com, Bandung – Lomba menulis puisi dengan tema “Ramadhan dan Pengalaman spiritual”, yang digelar Majelis Sastra Bandung banyak diminati oleh siswa SMA dan sederajat di tanah air.
Hal ini terbukti, ada sekitar 90 naskah yang masuk ke meja panitia, antuiasme ini tentu lebih menurun dibanding lomba menulis puisi bulan Agustus lalu.
Menurut salah seorang dewan juri, Heri Nurdiansyah, para siswa ini memiliki keberanian yang bagus, karena sudah menyampaikan isi hati mereka dengan bahasa yang indah. Namun dalam hal ini, Heri memiliki catatan, akurasi penulisan kata dan tanda baca, banyak diabaikan oleh mereka.
Lalu dalam penggunaan kata, atau diksi yang kurang familiar terlalu berserakan. “Menggunakan kata aneh boleh asal tidak berlebihan agar pesan puisi bisa dipahami pembaca,” Ujar Heri, Selasa 11 Maret 2025.
Lebih jauh Heri mengatakan, pengembangan tema masih sebatas pada hal-hal umum, padahal tema Ramadan bisa ditafsirkan sangat luas, misalnya budaya ngabuburit, ngaji di masjid, atau aksi berburu takjil,disamping pemilihan judul masih kurang eye catching.
Dari sekian banyak naskah yang masuk, para juri akhirnga memilih lima naskah yang layak menerima hadiah uang sebesar RP.500,000,- untuk lima orang.
ke lima pemenang itu ialah :
1. Sherly Aisyiyah Gusyani dengan judul “Pertarungan Suka Cita dalam Nampan Ramadhan” dari SMA Alhuda Pekanbaru Riau
2. Winny Apriliza dengan judul “Persimpangan Waktu” SMAN 1 Payakumbuh.
3. Eva Hasanah “Tarweh Dibawah Malam Berbintang” dari SMAN 1 Nagreg Garut
4. Raya Ridzkina Harnun, puisi berjudul “Munajat Ramadhan” dari SMAN 3 Kota Serang
5. Astri Syarifah berjudiul “Recovery Hati” dari SMAN 1 Wanayasa
