Musik, Tips  

Hal-hal yang (mungkin) perlu disadari ketika hendak bikin band punk

Avatar photo

#opini #subkultur #punkrock

Porosmedia.com — Ngeband secara dasar adalah kegiatan bermain musik secara berkelompok. Ngeband juga bukan kegiatan yang mudah. Selain harus punya modal, ide, skill, kreatifitas, kita juga harus melek banyak hal. Seperti memikirkan target pasar, genre, distribusi, dll. Jadi, ngeband itu gampang-gampang sulit.

Ngeband juga gak semudah tiba-tiba rilis lagu atau bahkan album. Ngeband juga harus bisa menjaga kekompakan dan konsistensi. Gak jarang, di awal perjalanan ngeband terjadi clash antar anggota band. Atau juga ketika band ini sudah berjalan dan mulai mendapat perhatian lebih, tiba-tiba komitmennya goyah dan berubah. Atau ada godaan lain yang membuat ngeband akhirnya harus berhenti.

Khusus untuk ngeband punk, memang agak lain. Pada dasarnya ngeband punk sama saja dengan band jenis musik lainnya. Cuma di band punk bukan bicara soal skill seperti ngeband jazz atau metal.

Antara ngeband punk dengan nge-punk juga beda. Karena punk adalah subkultur. Ngeband adalah salah satu kegiatannya di samping kegiatan-kegiatan lainnya yang dikaryakan oleh skenanya. Sebuah band mainin musik punk rock belum tentu orangnya nge-punk dan sekelompok orang nge-punk juga gak bakalan dengar musik punk rock melulu.

Baca juga:  6 Tips Atasi Kulit Kering Saat Musim Dingin

Ngeband punk lebih ke menyampaikan ide, gagasan atau pesan. Makanya soal skill jadi urusan belakangan. Musik digunakan sebagai salah satu media alternatifnya.

Ngeband punk harus punya sinergi yang sama antar personelnya. Idenya disepakati dan dicurahkan ke dalam lirik lagu yang ditulis dengan dibarengi komitmen bagi semua yang terlibat.

Ngeband punk juga bukan soal bikin lagu enak yang bisa bersaing mencapai top 100 ajang musik. Ngeband punk gak bikin terkenal, kecuali visinya dari awal memang untuk terkenal dan hal ini yang jadi polemik dari dulu hingga sekarang. Kalau ngejar popularitas, jangan bikin band punk. Mentoknya ngeband punk paling cuma dikenal secara skenanya saja ini sudah sangat good. Baik itu lokal hingga luar negeri. Ranahnya adalah underground.

Setiap band punk punya idenya masing-masing. Antara band A, B, C, D, semua pasti berbeda. Musiknya juga beda. Karakternya juga berbeda. Gak jarang antara band punk bisa perang ide. Kita ambil contoh dari orang yang dikenal di skena punk, seperti om Ian MacKaye. Dia bikin band punk untuk meng-counter punk. Punk yang mabok, ngobat, ngews sembarang, dia counter lewat idenya yang dia sebut “straight edge”. Dia menggunakan musik sebagai media untuk menyampaikan idenya ini.

Baca juga:  Burgerkill: Sang Raksasa Metal Indonesia yang Mendunia

Ngeband punk juga akan mengajak kalian terlibat ke dalam skena/subkulturnya. Di dalam skenanya juga banyak kegiatan alternatif yang bisa dijadikan sebagai kegiatan untuk merealisasikan ide dan minat kalian. Mulai dari kegiatan yang santai hingga kegiatan yang konfrontatif. Gak ada paksaan untuk hal ini. Tapi ketika misalkan kamu dengan bandmu meneriakkan pacifism, sudah seharusnya apa yang kamu ucapkan itu sebagai komitmen dalam diri.

Ngeband punk yang hakiki adalah menjadi bagian dari subkulturnya yang akan berlanjut dan juga berevolusi setiap generasinya. Band punk bukan dilihat dari genre musik, penampilan atau skillnya tapi dari kegiatan/tindakannya.