Dekranasda Kota Bandung Siapkan Ekspansi Galeri dan Bandung Week Market: Mampukah Jadi Lompatan Nyata untuk Kerajinan Lokal?

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat promosi dan eksistensi produk kerajinan lokal. Namun, tantangannya tak ringan: revitalisasi galeri dan sederet program promosi tak cukup jika tak dibarengi sistem yang berdampak nyata pada perajin.

Dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Dapur Hawu The Lodge Maribaya, Lembang, Selasa (10/6/2025), Ketua Harian Dekranasda Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan galeri baru di Braga City Walk, bekerja sama dengan pelaku usaha lokal. Ini menyusul penutupan galeri sebelumnya di Jalan Jakarta yang tidak lagi difungsikan.

“Galeri di Pasar Kreatif PVJ dan lokasi lain akan terus dimaksimalkan. Apalagi Dekranasda tengah bersiap menyambut kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia pada 26 Juni mendatang, yang secara khusus ingin melihat geliat kerajinan Bandung,” kata Ronny.

Dekranasda juga menargetkan pembenahan peran kelembagaan agar lebih berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Menurut Ronny, Dekranasda tak boleh berhenti pada seremoni, galeri mewah, atau pameran sesaat. Ia menekankan peran pembinaan dan pendampingan sebagai inti dari penguatan UMKM kerajinan.

Baca juga:  Bass Chiken Dari BAZNAS Kota Bandung Untuk Para Mustahik

“Dekranasda harus menjelma jadi penggerak ekosistem, bukan sekadar etalase. Kesejahteraan perajin tak boleh jadi narasi kosong,” ujarnya.

Dengan visi sebagai lembaga andal dalam mendukung kemandirian ekonomi Indonesia, Dekranasda mengusung misi pelestarian budaya, peningkatan daya saing produk, kemitraan global, hingga integrasi IKM ke rantai pasok internasional. Namun, Ronny mengakui, semua itu hanya bisa tercapai jika strategi dikelola secara berkelanjutan, bukan ad hoc.

Salah satu program utama tahun ini adalah Bandung Week Market, yang dijadwalkan berlangsung pada 26–29 Juni 2025. Event ini akan menghadirkan 18 pelaku usaha terkurasi yang menampilkan produk unggulan Kota Bandung dalam format pameran dagang.

“Target kita jelas: meningkatkan daya saing dan membuka akses ekspor. Tapi kita juga harus jujur—apakah event seperti ini benar-benar dirancang untuk jangka panjang atau sekadar pengulangan dari program serupa sebelumnya?” kata Ronny.

Ia menekankan bahwa efektivitas promosi hanya bisa tercapai jika event-event tersebut didukung sistem pembinaan, kurasi terbuka, dan pascakelola yang jelas. Tanpa itu, ajang semacam Bandung Week Market berpotensi hanya menjadi euforia sesaat.

Baca juga:  Kesultanan Cirebon pada masa Panembahan Ratu II

Dekranasda juga dijadwalkan mengikuti sejumlah agenda nasional dan internasional, antara lain:

Pameran Food Dekranas di Balikpapan

Pekan Kerajinan Jawa Barat

Indonesia Tourism and Trade Investment Expo di Yogyakarta

Pasar Kreatif di 8 mal Kota Bandung

Pameran di Kota Medan

Bandung Investment Summit

Namun, partisipasi di berbagai event ini menuntut evaluasi berkala terhadap efisiensi anggaran, dampak ekonomi langsung, serta keterlibatan perajin lokal dalam prosesnya. Dekranasda diharapkan tidak sekadar “berpameran”, tetapi menghadirkan terobosan dalam distribusi, pemasaran, dan pendampingan usaha mikro.

Acara Musda juga dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kota Bandung, Aryatri Muhammad Farhan, Wakil Ketua Fitriana Deni Erwin, Wakil Ketua Harian I Dewi Pertiwi Zulkarnain, Sekretaris TB Agus Mulyadi, serta jajaran ketua dan koordinator bidang.

Musda tahun ini menjadi momen reflektif, sekaligus ajakan untuk membangun tata kelola kelembagaan yang lebih terbuka, berdampak, dan tidak semata-mata bertumpu pada pencitraan instan.

“Jika Dekranasda ingin relevan dan dipercaya, maka akuntabilitas terhadap anggaran, transparansi dalam seleksi pelaku, dan keberpihakan pada perajin kecil harus menjadi prinsip utama,” tutup Ronny.

Baca juga:  Duhai Pasangan, Ketika Rumah Tangga Diuji: Dukunganmu Lebih Berarti daripada Tudinganmu