Inna Lillahi Wa Inna Illaihi Rojiun !
Porosmedia.com – Lemahnya hukum dan amburadulnya management tata kelolah Kementerian Kehutanan, dunia konservasi Indonesia di kuasai oleh Oligarki.
Kebun Binatang Surabaya berdiri tahun 1916 oleh Perkumpulan Kebun Binatang Surabaya.
Setelah konflik internal berkepanjangan, Tony Sumampau (TSI) masuk dengan baju Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (PKBSI).
Endingnya 420 satwa KBS, 173 diantaranya Komodo dijarah dan KBS jadi milik Pemkot Surabaya dengan bentuk BUMD.
Kebun Binatang Bandung di dirikan tahun 1933 oleh Yayasan Margasatwa Taman sari (YMT), Tony Sumampau (TSI) masuk, endingnya bakal jadi milik Pemkot (BUMD) dan John Sumampau (anak Tony Sumampau) bakal masuk sebagai investor mengelolah menjadi Bandung Safari seperti Kebun Binatang Solo (TSTJ) yang di kelolah oleh Hans Manansang (TSI) keponakan Tony Sumampau menjadi Solo Safari.
Yayasan Kebun Binatang Surabaya dan Yayasan Margasatwa Taman sari sama – sama tamat riwayatnya, di kuasai oleh Oligarki.
Kementerian Kehutanan butuh ahli Kehutanan, bukan ahli Ke Tuhanan.
Butuh Raja Hutan untuk memimpin Kementerian Kehutanan, bukan Raja Juli.







