Porosmedia.com – Gambar prajurit Jawa berpakaian waju rante (baju rantai) dalam Boxer Codex (sekitar 1590, penulis Spanyol-Manila) menunjukkan bahwa Majapahit tidak sekadar “berotot”, tapi memiliki militer profesional dengan perlindungan nyata .
(abad ke-13 Majapahit) menyebutkan “bala winaju gangsa ranti” (pasukan berbaju rantai), biasanya di garda depan, bersenjata busur, bedil, tombak, dan perisai .
Hikayat Banjar (bahasa Melayu-Islam pasca-Majapahit) melaporkan Bhayangkara istana memakai baju rantai, pedang, dan kopiah merah—jumlah 40 orang .
Boxer Codex menggambarkan prajurit Jawa berzirah rantai, pedang panjang dan pendek, serta membawa bedil—sesuai deskripsi Kidung Ranggalawe sebagaimana diilustrasikan .
Meskipun kesamaan waju rantai dan pedang muncul di Hikayat Banjar, ilustrasi di Boxer Codex lebih cocok dengan figur garda depan (Kidung Ranggalawe), bukan pasukan pengawal rahasia istana. Posisi mereka tampak di medan terbuka, bukan tersembunyi seperti Bhayangkara.
1. Gambar di Boxer Codex akurat secara historis, bukan fantasi.
2. Proyeksi budaya popular bahwa prajurit Majapahit “berotot” dan berzirah minimalis jelas keliru.
3. Majapahit menampilkan konsolidasi militer—tentara profesional bersenjata lengkap, siap tempur jarak dekat ataupun jauh.
Konteks Lebih Luas Waju Rante
Asal-usul istilah: Waju rante = ‘baju’ (pakaian) + ‘rante’ (rantai) dalam bahasa Jawa Kuno .
Penyebaran Nusantara: Waju rantai bukan hanya Jawa—dikenakan juga di Sulawesi (Bugis, Makassar) dan Bali sejak abad ke-10 (Inscripsi Tamblingan 922 M)
Abad ke-17: Prajurit kavaleri Trunajaya (1678) dan pasukan Banten tercatat menggunakan chainmail .
Mengapa Ini Penting untuk Sejarah dan Budaya?
Bertolak dari fakta, bukan romantisme. Ilustrasi dan naskah tertulis yang menampilkan waju rante adalah bukti bahwa Majapahit memiliki militer serius dengan teknologi proteksi, bukan sekadar para pendekar.
Nilai kebanggaan dan kultur militer: Baju rantai memberi gambaran sistem militer modern saat itu—terorganisir, terlidungi, dan taktikal.
Pemajangan kultural: Menolak narasi sinetron yang hanya menonjolkan dramatisasi otot, tanpa perangkat teknis militer sebenarnya.
Aspek Fakta Historis
Waju Rante Ada sejak abad ke-10, tersebar di Nusantara
Kidung Ranggalawe Menyebut prajurit rantai di garda depan
Hikayat Banjar Bhayangkara memakai baju rantai istana
Boxer Codex Ilustrasi rantai lengkap, pedang, dan bedil—mengonfirmasi temuan dua sumber sebelumnya