Porosmedia.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Universitas Padjadjaran (Unpad) menjajaki berbagai peluang kerja sama lintas sektor. Hal itu ditandai dengan bertemunya Wali Kota Bandung Muhammad Farhan dengan Rektor Unpad Arief Sjamsulaksan Kartasasmita di Balai Kota Bandung, Rabu 16 April 2025.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyampaikan, sejumlah potensi kolaborasi bisa segera diwujudkan, terutama dalam hal pengelolaan aset dan pelayanan publik.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Dipatiukur serta optimalisasi aset Unpad yang berada di Kota Bandung.
“Beberapa aset Unpad itu memiliki korelasi dengan pelayanan publik. Kita bisa kerja sama mulai dari penertiban sampai evaluasi tata ruang. Semuanya akan kita kaji bersama,” ungkapnya.
Farhan juga mengajak fakultas-fakultas di Unpad untuk mendukung program unggulan Pemkot seperti Buruan SAE. Salah satu contohnya berkolaborasi dengan Fakultas Peternakan, Perikanan, dan Pertanian untuk memperkaya konten Buruan SAE baik yang bersifat produktif maupun dekoratif.
“Yang ada di Balai Kota dan Pendopo itu dekoratif. Tapi ada juga yang produktif, dan ini bisa jadi ruang kolaborasi. Kita ingin ini jadi bagian dari edukasi kepada masyarakat,” katanya.
Selain itu, Farhan juga mengusulkan keterlibatan Fakultas Sejarah Unpad dalam melacak dokumen arsitektur interior dan eksterior Balai Kota serta Pendopo.
“Ini akan jadi dasar dalam penyusunan perda baru, agar bentuk asli Balai Kota dan Pendopo bisa tetap terjaga,” jelasnya.
Selain itu, Farhan juga mendorong peningkatan kualitas SDM Pemkot Bandung melalui program capacity building. Ia membuka peluang bagi ASN untuk melanjutkan pendidikan di Unpad melalui skema yang lebih inklusif dan adaptif.
Di sisi lain, Farhan turut mengajak Unpad berpartisipasi dalam program “Bandung Nyah Ka Indung”, yang fokus pada pendampingan lansia perempuan terlantar. Harapannya, alumni Unpad bisa mengambil peran dalam mengadopsi secara sosial para lansia tersebut.
Sementara itu, Rektor Unpad Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengungkapkan, saat ini Unpad sedang melakukan transformasi riset agar lebih kontekstual dengan tantangan nyata masyarakat.
“Kami punya banyak potensi. Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) saat ini membawa tagline ‘Dikti Berdampak’. Universitas harus memberikan dampak nyata kepada pemerintah daerah dan masyarakat. Kami siap bantu Kota Bandung, mulai dari isu sampah, perikanan, hukum, hingga ekonomi,” ujar Arief.
Dalam waktu dekat, Unpad juga akan mendorong mahasiswa untuk bisa magang langsung di Pemkot Bandung, sebagai upaya implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Kami ingin mahasiswa kami bisa langsung berdampak kepada masyarakat. Kami juga siap mengirimkan dosen untuk mengajar langsung ASN yang ingin melanjutkan pendidikan,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Kerja Sama Setda Kota Bandung, Bariati Ratna Aju menambahkan, Pemkot Bandung dan Unpad telah memiliki nota kesepahaman yang berlaku hingga 2029. Beberapa fakultas juga telah melaksanakan kerja sama turunan dari kesepakatan tersebut. (rob)**