Porosmedia.com — Dalam dunia musik metal, hanya segelintir gitaris yang mampu mempertahankan konsistensi dan dedikasi luar biasa selama lebih dari empat dekade. Salah satunya adalah Kerry Ray King, seorang ikon thrash metal yang dikenal sebagai co-lead guitarist dan pencipta lagu utama Slayer. Lahir pada 3 Juni 1964 di Los Angeles, California, Kerry King adalah sosok yang telah menorehkan sejarah panjang dalam genre musik cadas dengan agresivitas riff-riff gitar yang tajam dan lirik yang penuh kontroversi.
Masa Muda: Dari Matematika ke Gitar BC Rich
Sejak kecil, Kerry King sudah menunjukkan bakat akademik yang gemilang. Ia dikenal sebagai siswa yang sangat cerdas, bahkan pernah memenangkan penghargaan sebagai siswa terbaik dalam bidang matematika. Namun, kehidupan membawanya ke jalur yang berbeda. Atas dorongan sang ayah, seorang inspektur suku cadang pesawat, Kerry mulai belajar gitar pada usia 13 tahun. Tujuan ayahnya sederhana: menjauhkan Kerry dari lingkungan yang salah. Dengan Gibson ES-175 milik ayahnya, ia mulai menelusuri dunia musik, hingga akhirnya mengganti gitarnya dengan Fender Stratocaster dan kemudian BC Rich Mockingbird awal dari kecintaannya pada BC Rich yang bertahan hingga kini.
Terinspirasi oleh Ted Nugent, Van Halen, dan Judas Priest, Kerry King dengan cepat menemukan gayanya sendiri dalam bermain gitar. Lagu pertama yang ia kuasai adalah “Cat Scratch Fever” dari Ted Nugent, dan dari situlah ia mulai membangun teknik bermain yang kelak menjadikannya salah satu gitaris paling disegani dalam musik metal.
Terbentuknya Slayer: Takdir di Antara Nada Kasar
Perjalanan Slayer dimulai pada tahun 1981 ketika Kerry King bertemu dengan Jeff Hanneman dalam sebuah audisi untuk band southern rock. Keduanya dengan cepat menyadari bahwa mereka memiliki selera musik yang sama dan mulai bermain bersama. Bergabungnya Tom Araya (bassist dan vokalis) serta Dave Lombardo (drummer) menjadi titik awal terbentuknya Slayer, yang kemudian berkembang menjadi salah satu band thrash metal paling berpengaruh sepanjang masa.
King sempat diundang oleh Dave Mustaine untuk bergabung dengan Megadeth pada tahun 1984. Ia bahkan tampil dalam beberapa konser awal Megadeth, tetapi pada akhirnya memilih tetap setia dengan Slayer, meyakini bahwa masa depan besarnya ada di dalam band yang telah ia bangun sendiri.
Dengan rilis album seperti Haunting The Chapel dan Hell Awaits, Slayer perlahan mulai membangun reputasi sebagai band metal yang membawa suasana gelap dan agresif dalam musiknya. Namun, yang benar-benar mengukuhkan Slayer sebagai legenda adalah album Reign in Blood (1986), yang menampilkan lagu kontroversial “Angel of Death” sebuah lagu yang membuat Slayer semakin dikenal dan juga memicu perdebatan sengit.
Kesetiaan dan Keabadian dalam Dunia Thrash Metal
Kerry King adalah satu dari dua anggota yang tetap bertahan di Slayer sejak awal hingga akhir perjalanan band ini pada 2019, bersama dengan Tom Araya. Saat metal mengalami penurunan popularitas di era 1990-an dan gelombang musik nu-metal merajalela, King bahkan hampir kehilangan semangat dalam bermusik. Ia merasa “terhina” dengan kehadiran band seperti Limp Bizkit yang menurutnya membawa metal ke arah yang salah.
Namun, Slayer tetap bertahan dan melanjutkan dominasinya hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti pada tahun 2019. Kerry King tidak bisa diam terlalu lama lima tahun kemudian, pada 2024, ia kembali dengan proyek solonya dan merilis album From Hell I Rise, membuktikan bahwa semangat thrash metal dalam dirinya masih menyala-nyala.
Dengan karier panjang yang penuh gairah, energi, dan dedikasi pada musik metal, Kerry King tetap menjadi simbol keabadian dalam dunia thrash metal, memastikan bahwa suaranya yang cadas dan riff gitarnya yang menggema akan terus dikenang oleh para penggemar metal di seluruh dunia.
#KerryKing #Slayer #ThrashMetal #GuitarLegend #MetalGod #FromHellIRise #HeavyMetalForever