Jadi dapat ditarik benang merah, bahwa market susu nasional dikuasai pihak asing, 60% dari kebutuhan nasional tidak akan diberikan untuk peternak kita. Namun hanya dan dikunci untuk keperluan market peternak negara lain
Porosmedia.com – Berita medsos terkait pembuangan susu di Pasuruan oleh peternak rakyat menjadi tamparan keras ditengah program makan bergizi gratis, yang didalamnya ada minum susu gratis.
Gencarnya pemerintah meningkatkan produksi nasional ditandai dengan keseriusan pemerintah menggandeng 46 investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk membangun peternakan modern untuk memenuhi kebutuhan susu segar nasional.
Tak pelak kita juga menengok, bagaimana kebijakan untuk peternak rakyat dalam ikut partisipasi terhadap program MBG belum nampak jelas skemanya. Seakan dengan penolakan susu peternak rakyat dan harus dibuang menjadi jawaban bahwa keberpihakan itu semu. Belum juga investor membangun dan mengimpor sapi perah, susu peternak sudah tidak diterima, apalagi kalau big farm sudah terbangun dan mulai produksi
Perlu keberpihakan yang serius dan regulasi yang tegas terhadap peternakan rakyat. Kalau tidak dilakukan peternak rakyat akan hancur dan pemerintah akan gagal mengentaskan kemiskinan didesa.
Anggaran negara yang sedianya untuk pengungkit ekonomi rakyat, akan dinikmati hanya segelintir orang, dan kesenjangan sosial akan semakin lebar.
Perlu kita ketahui kalau selama ini kita hanya mampu memenuhi 30% kebutuhan Nasional sebelum PMK. Pasca PMK kita turun produksi dan hanya memenuhi 20% dari kebutuhan Nasional.
Saat kondisi normal tahun 2028 pernah terjadi penolakan ips terhadap susu rakyat, padahal baru tembus produksi 35%. Nampaknya ips yang nota bene perusahaan banyak PMA, keperluan susu murni hanya untuk bahan emulsi susu skim yang besarannya tidak lebih dari 40%.
Jadi dapat ditarik benang merah, bahwa market susu nasional dikuasai pihak asing, 60% dari kebutuhan nasional tidak akan diberikan untuk peternak kita. Namun hanya dan dikunci untuk keperluan market peternak negara lain.
Jadi semakin jelas kepentingan asing terhadap market kita. Keberadaan makan dan minum susu gratis yang akan menguras uang negara, dengan dalih meningkatkan gizi anak bangsa, jangan sampai hanya untuk mempersiapkan koorporasi mencengkeram, rakyat hanya sebagai penonton.
Penulis
Ketua Barisan Peternak Rakyat
Ahmad Baehaqi Al Abrori