Porosmedia.com, Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mulai melakukan percepatan penanganan sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Gunung Batu Timur. Sekitar 100 ton atau setara 200 meter kubik sampah yang menumpuk selama beberapa waktu, mulai diangkut menggunakan alat berat dan armada besar pada Kamis malam, 13 November 2025.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 (PPLB3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Salman Faruq, menjelaskan bahwa penumpukan terjadi akibat ketidakseimbangan antara volume sampah yang datang dengan kapasitas angkut harian.
“Bukan tidak kami angkut. Pengangkutan dilakukan bertahap, tetapi volume sampah yang masuk jauh lebih besar dari kapasitas angkut reguler,” ujarnya.
Armada Dikerahkan, Pembersihan Dipacu
Untuk mempercepat pembersihan, DLH mengerahkan satu unit alat berat dan 11 truk besar guna memindahkan seluruh sampah menuju TPA Sarimukti. Pengangkutan dilakukan dengan memanfaatkan kuota yang telah dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kami berharap TPS Gunung Batu Timur dapat bersih secara signifikan dalam waktu dekat,” tambah Salman.
Pengerahan ini menjadi bagian dari upaya penanganan darurat agar gangguan lingkungan dan potensi pencemaran di area sekitar TPS dapat segera diminimalisasi.
10 TPS Prioritas Ditangani Dua Pekan ke Depan
Selain TPS Gunung Batu Timur, DLH telah memetakan 10 TPS lain yang mengalami kondisi serupa. Dalam dua minggu ke depan, pembersihan besar-besaran akan dilakukan di lokasi-lokasi berikut:
TPS Sederhana
TPS Ence Azis
Pasar Gegerkalong
Pasar Ciroyom
Kolong Jembatan Pasopati
Eks TPA Dago
TPS Ciwastra
TPS Sarimadu
(dan beberapa titik lain yang telah teridentifikasi)
Upaya ini dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi penumpukan atau percampuran sampah yang berpotensi mengganggu aktivitas warga dan menciptakan TPS liar.
“Kami pastikan dalam dua minggu ke depan seluruh TPS prioritas ditangani. Kami juga menerapkan sistem pemantauan cepat untuk mendeteksi potensi timbunan sampah liar di berbagai titik,” tegas Salman.
Peran Warga Menjadi Kunci
Salman menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya bergantung pada kemampuan armada pemerintah, tetapi juga peran aktif masyarakat.
“Pengurangan sampah dari sumbernya adalah kunci. Kami mengimbau warga menerapkan prinsip 3R: reduce, reuse, recycle. Bila sampah rumah tangga dikelola secara mandiri, volume ke TPS bisa turun signifikan dan lingkungan tetap terjaga,” katanya.
Pemkot Bandung berharap kolaborasi antara pemerintah, warga, dan seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat ketahanan pengelolaan sampah kota sekaligus mencegah terulangnya penumpukan di TPS-TPS strategis.







