Porosmedia.com – Odong-odong jurusan Merak-Rangkasbitung tertabrak kereta api, 9 orang tewas yang terdiri dari 7 orang dewasa dan 2 anak-anak sedangkan 18 orang lainnya mengalami luka-luka.
Kejadian memilukan ini terjadi di Perlintasan Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, pada Selasa siang, 26 Juli 2022.
Kecelakaan tersebut menyebabkan 9 orang tewas, di antaranya 6 orang dewasa dan 3 anak-anak. Sedangkan 18 orang mengalami luka-luka. Korban terseret hingga 5 meter dari lokasi kejadian.
Ketua RT Cibetik walantaka, Mansur mengatakan : “Semuanya satu RT, ada 9 yang dibawa ke sini (kamar jenazah) semuanya perempuan, 6 ibu-ibu 3-nya anak-anak,” kata Mansur, Selasa (26/7).
Berikut nama-nama korban yang tewas atas kecelakaan tersebut:
- Saptiyah 51 tahun
- Sawiyah 71 tahun
- Saptanis 42 tahun
- Kadilah 38 tahun
- Sunenah 52 tahun
- Yanti 22 tahun
- Azzizatul Atiah 2 tahun
- Ismawati 8 tahun
- Amanda 2 tahun
Semuanya tinggal di perkampungan yang sama yaitu di Kp. Cibetik RT/RW 10/03, Kel. Pengampelan, Kec. Walantaka, Kota Serang.
Tangis keluarga korban pecah
Identifikasi jenazah korban tewas dalam kecelakaan tersebut dilakukan di Rumah Sakit dr Drajat Prawiranegara
(RSDP) Serang yang berlangsung sekitar 3,5 jam.
Isak tangis keluarga korban tidak bisa dibendung pada saat menunggu proses identifikasi jenazah tersebut dan pada saat dipanggil satu persatu oleh salah satu petugas untuk memverifikasi apakah benar anggota keluarganya.
Jenazah langsung di mandikan di RSDP atas persetujuan keluarga korban dan dikebumikan di kampung halamannya dengan dibantu pemerintah setempat dengan menggunakan 9 ambulan.
Kementerian Perhubungan turut berduka cita
Kementerian Perhubungan atau Kemenhub turut berduka cita atas kejadian kecelakaan kereta api yang menewaskan 9 orang.
“Kami menyesalkan kejadian yang menimbulkan korban jiwa tersebut. Tim akan melakukan investigasi lebih lanjut bersama pihak terkait,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam siaran pers, Selasa malam.
Melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub telah mengirimkan tim ke lokasi dan melakukan penutupan pada perlintasan liar dan ilegal tersebut.
Kemenhub juga mohon dukungan dari seluruh pihak, termasuk warga masyarakat, untuk turut menjaga keselamatan masyarakat dengan tidak melewati perlintasan kereta api yang liar atau ilegal.
Semoga kejadian ini tidak terulang kembali.