KRISIS REGENERASI SALES: Profesi Besar yang Kekurangan Penerus

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia (KOMISI) menyoroti paradoks yang mengemuka di dunia kerja Indonesia: profesi sales menjadi salah satu kelompok pekerjaan terbesar di negeri ini, namun justru mengalami krisis regenerasi yang semakin nyata. Fenomena tersebut mengemuka dalam peringatan Hari Sales Indonesia (Harsindo) dan HUT ke-14 KOMISI yang berlangsung di Hotel Savoy Homann, Bandung.

Pendiri KOMISI, Dedy Budiman, M.Pd., mengawali diskusi dengan pertanyaan sederhana yang langsung mengena. Ketika ditanya apakah mencari tenaga sales itu sulit, seluruh peserta mengangguk. Namun saat pertanyaan bergeser pada siapa yang ingin anaknya bekerja sebagai sales, hampir seluruh tangan turun serempak.

“Kalau Sales Leader saja kurang rela anaknya terjun ke dunia sales, bagaimana dengan orang tua yang berlatar belakang ASN, nakes, atau profesi mapan lainnya? Banyak yang bilang, ‘Sales itu berat, biar orang tua saja yang merasakannya.’ Padahal kebutuhan tenaga penjualan adalah yang paling besar dan paling sulit dipenuhi,” ujar Dedy, disambut tawa peserta yang merasa dekat dengan kenyataan itu.

Baca juga:  Aksi FPN di Ibu Kota Asia Afrika: "Stop Genocide, Stop Arming Israel!"

Menurut Dedy, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS Februari 2025 menempatkan kelompok Tenaga Usaha Penjualan sebagai salah satu dari tiga kelompok pekerjaan terbesar di Indonesia. Fakta ini menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga sales di pasar tenaga kerja.

“Profesi sebesar ini seharusnya menjadi magnet karier. Namun justru mengalami kesulitan regenerasi,” tegasnya.

Acara tersebut juga menyoroti tema Bandung Sales Training Summit 2025, “Be Strong or Be Wrong: Leading Sales in The New Reality.” Tema ini menekankan pentingnya ketangguhan mental, kepemimpinan adaptif, dan kemampuan bertransformasi menghadapi dinamika pasar serta percepatan teknologi.

Gerakan Kolektif Tanpa Pamrih

Dalam laporan panitia, dituturkan bahwa pengurus, panitia, hingga para pembicara nasional—including Dedy Budiman dan James Gwee—hadir tanpa bayaran. Seluruh rangkaian kegiatan disebut sebagai gerakan kolektif yang lahir dari semangat profesi dan komitmen memajukan ekosistem sales Indonesia.

Vokasi Sebagai Kunci Regenerasi Nasional

Koordinator Divisi Vokasi KOMISI Pusat, Sekar Tyas Nareswari, menegaskan bahwa jalur vokasi menjadi instrumen utama membangun regenerasi tenaga penjualan yang berkualitas.

Baca juga:  Bambang Sasongko : "Apa yang Kami Kerjakan Percuma, Eka Santosa : "banyak yang tidak Berkompeten"

Menurut Sekar, Kurikulum sales berbasis kompetensi yang dikembangkan KOMISI telah diterapkan di 100 SMK Pemasaran di 30 kota,

Menargetkan 1.000 siswa kelas X pada 2025, Setiap siswa diwajibkan mengunggah tugas dan proyek pembelajaran ke LinkedIn sebagai bentuk rekam jejak profesional sejak dini.

Mulai 2026, KOMISI memperluas kolaborasi ke perguruan tinggi melalui riset terapan, program magang industri, dan kemitraan akademik. Upaya ini diperkuat oleh dukungan ilmiah Prof. Halimin Herjanto, akademisi Indonesia yang kini mengajar di Marymount University, Amerika Serikat, dengan kepakaran internasional di bidang personal selling, marketing, dan perilaku konsumen.

“Kolaborasi akademik ini memperkuat fondasi ilmiah bagi pengembangan ekosistem sales nasional,” jelas Sekar.

Ia juga menekankan peran strategis media dalam membangun persepsi publik tentang profesi sales.

“Sales yang kuat akan memperkuat perusahaan, dan perusahaan kuat akan mendorong tumbuhnya kelas menengah. Media memegang peran penting dalam membentuk narasi bahwa sales adalah profesi mulia yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga Indonesia. Karena itu KOMISI membentuk grup komunikasi khusus dengan rekan media.”

Baca juga:  JMSI dan ACJA Siap Teken MoU di Jakarta, Perkuat Jejaring Media Indonesia–Tiongkok

Dukungan Pemerintah dan Dunia Usaha

Acara Harsindo 2025 turut dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, R. Nurtafiyana, S.Pt., M.E., serta perwakilan KADIN Jawa Barat, Radius Saputra, S.Mb., S.H., M.H., yang menyampaikan dukungan terhadap peningkatan kualitas tenaga penjualan nasional melalui pelatihan, sertifikasi, dan kemitraan industri.

Perayaan juga diisi dengan penghargaan bagi guru favorit, pemotongan tumpeng HUT KOMISI ke-14, pertunjukan angklung, serta pembagian doorprize dari berbagai sponsor.

KOMISI Tegaskan Komitmen Jangka Panjang

Melalui rangkaian Rakernas, konferensi pers, hingga Bandung Sales Training Summit 2025, KOMISI menegaskan komitmennya membangun profesi sales sebagai karier yang: terhormat, strategis, memiliki kontribusi nyata terhadap daya beli masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Krisis regenerasi tenaga sales diharapkan menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan—dari dunia pendidikan, pelaku usaha, hingga pemerintah—agar profesi ini kembali dipandang sebagai jalur karier yang prestisius dan menjanjikan bagi generasi muda Indonesia.