Porosmedia.com, Jakarta – Menyambut momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 serta Hari Anak Sedunia, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bersama International Pediatric Association (IPA) menggelar Experience Sharing Workshop: Pediatric Association Advocacy for Immunization Priorities di Jakarta. Agenda ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat sinergi nasional—bahkan global—dalam menjawab berbagai tantangan imunisasi yang semakin kompleks dari sisi teknis, sosial, dan komunikasi publik.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, UNICEF, WHO, hingga asosiasi dokter anak dari negara mitra seperti Nigeria. Fokusnya bukan sekadar pembaruan informasi, tetapi penyamaan langkah dalam menghadapi isu-isu krusial seperti keraguan vaksin, kendala distribusi di daerah terpencil, hingga gelombang misinformasi yang belakangan menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak.
Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr. dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA, SubspKardio(K) menegaskan bahwa imunisasi adalah pondasi strategis menuju Indonesia Emas 2045.
“Setiap anak yang terlindungi imunisasi adalah modal masa depan bangsa. Di tengah tantangan yang berlapis—mulai dari logistik hingga faktor sosial budaya—kita memerlukan kolaborasi lintas sektor. Workshop ini menjadi langkah keras IDAI dan seluruh mitra dalam memperkuat advokasi dan memastikan hak kesehatan anak benar-benar terpenuhi,” ujar Piprim.
IDAI menekankan bahwa imunisasi terbukti sebagai intervensi kesehatan paling cost-effective dan telah menyelamatkan jutaan jiwa. Namun demikian, dinamika penolakan vaksin, persepsi publik yang terdistorsi, hingga penyebaran hoaks kesehatan menjadi hambatan yang perlu ditangani secara profesional dan berkelanjutan.

Salah satu pembahasan penting dalam workshop adalah perlunya perbaikan tata kelola di lapangan, termasuk penyediaan vaksin, rantai distribusi, pendampingan tenaga kesehatan, serta penanganan Adverse Events Following Immunization (AEFI) secara transparan dan berbasis bukti. Langkah-langkah ini dinilai penting untuk membangun kembali kepercayaan publik yang sempat tergerus akibat disinformasi.
Direktur Eksekutif IPA, Dr. Naveen Thacker, yang membawakan sesi khusus mengenai penanganan misinformasi, memberikan apresiasi terhadap peran Indonesia dalam melindungi generasi mudanya.
“Komitmen Indonesia menuju Generasi Emas 2045 sangat visioner. Namun, perjuangan melawan misinformasi membutuhkan tenaga kesehatan yang dipercaya masyarakat. Perhimpunan dokter anak memiliki peran strategis dalam memastikan komunikasi sains yang empatik, akurat, dan dapat diandalkan. Praktik terbaik yang dibahas di workshop ini tidak hanya relevan bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi komunitas kesehatan global,” tegas Thacker.
Isu Utama yang Dibahas dalam Workshop
1. Tantangan Logistik dan Sumber Daya
Strategi inovatif untuk mengatasi hambatan distribusi vaksin di daerah terpencil dan kepulauan, memastikan pemerataan akses bagi seluruh anak Indonesia.
2. Mengatasi Keraguan Vaksin
Penerapan pendekatan komunikasi publik yang lebih humanis untuk membantu orang tua memahami manfaat vaksin dan terhindar dari hoaks kesehatan.
3. Pemberdayaan Kearifan Lokal
Pelibatan tokoh adat, pemimpin agama, dan kader kesehatan sebagai garda terdepan promosi imunisasi di tingkat komunitas.
4. AEFI dan Strategi Menangkal Infodemik
Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan untuk memberikan informasi yang akurat dan responsif dalam menghadapi kejadian pasca imunisasi dan kabar menyesatkan.
5. Dukungan Pemangku Kepentingan Melalui Pendekatan Budaya
Mendorong kolaborasi multisektor agar kebijakan imunisasi lebih adaptif terhadap karakteristik sosial tiap wilayah.
Workshop yang digagas IDAI dan IPA ini diharapkan menghasilkan kerangka advokasi konkret, model komunikasi kesehatan yang lebih efektif, serta inovasi layanan yang dapat memperkuat upaya pemerintah dalam meningkatkan cakupan imunisasi. Seluruh rekomendasi akan diselaraskan dengan agenda prioritas nasional untuk menjaga kesehatan anak dan menyiapkan sumber daya manusia tangguh menuju Indonesia Emas 2045.







