Dari TPS ke Sarimukti: Perjalanan Panjang Penjaga Bandung Tetap Bersih

Avatar photo

Porosmedia.com, Bandung – Setiap hari, sejak fajar hingga larut malam, truk-truk pengangkut sampah Kota Bandung bergerak tanpa henti menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat. Arus kendaraan berat itu menyiratkan satu kenyataan: kebersihan kota tidak pernah berhenti, sekalipun tekanan dan tantangan teknis di lapangan semakin besar.

Di balik laju kendaraan-kendaraan besar itu, para sopir truk menjadi garda depan yang tak banyak mendapat sorotan. Mereka bukan sekadar pengemudi, tetapi bagian penting dari sistem kebersihan kota yang menopang kenyamanan hampir tiga juta warga.

Salah satunya adalah Rusman (43), akrab disapa Jali, sopir truk sampah yang sudah tujuh tahun mengabdikan diri di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung.

“Dari TPS Binongjati saya berangkat pagi. Kadang sampai malam, kadang malah nginep. Tapi namanya tanggung jawab, tetep kudu dijalankeun,” ujarnya sambil tersenyum saat ditemui di TPA Sarimukti, Kamis 13 November 2025.

Ruang Manuver yang Menyempit, Waktu Tunggu Kian Panjang

TPA Sarimukti menjadi pusat aktivitas ratusan truk dari seluruh wilayah Bandung Raya. Dalam situasi lahan yang semakin padat, antrean panjang tak terhindarkan. Para sopir menunggu giliran membongkar muatan satu per satu di area pembuangan.

Baca juga:  Kasad : Dansat Harus Berinovasi Untuk Kemajuan Satuan

“Kadang antre lama. Ya istirahat di truk, ngobrol, yang penting sabar. Nu penting mah sampah di kota bisa terus keangkut,” tutur Jali.

Tidak jarang, mereka harus rela tidur di kabin kendaraan selama berhari-hari.

“Kadang dua hari teu mulang. Makan seadanya. Tapi kerja mah kudu jalan. Warga butuh kota bersih,” ujarnya.

Dua Dekade di Balik Setir Sampah Kota

Tidak jauh dari truk Jali, ada Rohmat (51), sopir yang sudah dua puluh tahun mengangkut sampah Bandung. Ia menunggu giliran di landasan manuver baru yang dibangun UPTD PSTR DLH Provinsi Jawa Barat.

Rohmat mengangkut sampah dari kawasan Jalan Sudirman dan hanya mampu membawa satu rit per hari akibat waktu antre yang semakin panjang.

“Kerja ini berat, tapi sudah jadi bagian hidup saya. Mun di dieu lancar, di kota oge bersih. Eta nu ngajadikeun semangat,” kata Rohmat.

Baginya, menjaga Bandung tetap bersih bukan sekadar pekerjaan.

“Kita cuma ingin warga nyaman. Orang lihat truk lewat, padahal perjuangan di balikna panjang pisan,” tambahnya.

Baca juga:  Komisi C DPRD Josephine Desak Jakpro Perbaiki Kinerja dan Transparansi Keuangan

Koordinasi Antar-Pemerintah Tetap Berjalan

Pemerintah Kota Bandung terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Sampah TPA Regional (PSTR) Sarimukti untuk memastikan proses pengangkutan berjalan semaksimal mungkin.

Menurut laporan DLH Jawa Barat, penyempitan area pembuangan dan keterbatasan ruang manuver menjadi faktor utama melambatnya proses bongkar muatan. Upaya perbaikan terus dilakukan, termasuk penataan ulang area dan peningkatan fasilitas manuver truk.

Namun realitas lapangan tetap terasa. Beberapa TPS di Kota Bandung mulai mengalami penumpukan.

“Harap dimaklumi. Sampah sehari saja enggak keambil, langsung numpuk segunung,” ujar Jali.

Pernyataan tersebut bukan keluhan, melainkan gambaran langsung dari situasi teknis yang masih harus ditangani secara berkelanjutan oleh pemangku kebijakan lintas wilayah.

Peran Warga: Bagian Penting Rantai Kebersihan Kota

Pemerintah menegaskan bahwa kebersihan kota tidak hanya ditentukan oleh kemampuan armada dan petugas di lapangan. Dukungan masyarakat melalui kebiasaan memilah sampah dari rumah menjadi kunci untuk mengurangi beban TPA yang semakin kritis.

Memisahkan sampah organik dan anorganik, mengurangi sampah sekali pakai, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar adalah langkah kecil yang berdampak besar.

Baca juga:  Jalin Silaturahmi Warga Perumahan Griya Satria Pesona Gelar Buka Puasa Bersama

“Kami cuma berharap warga juga ikut bantu. Pilah sampah ti imah. Ulah buang sembarangan. Eta mah geus ngabantu pisan,” ujar Jali.

Sore di Sarimukti

Ketika senja datang, satu per satu truk mulai keluar dari area pembuangan, kembali menuju Bandung. Hari mereka belum berakhir—esok perjalanan panjang itu akan kembali dimulai. Dari sudut-sudut TPS hingga lahan pembuangan, para sopir truk ini menjalankan peran vital untuk memastikan Bandung tetap bersih, teratur, dan layak huni.

Mereka mungkin tidak mengenakan seragam upacara atau tampil di panggung publik. Namun komitmen mereka setiap hari, dalam diam dan ketekunan, menjadikan Bandung tetap bergerak.